Download Free Movies and Subtitles: Download Film The Informant!

“Ini baru komedi smart”. Itulah pikiran yang terlintas di benakku begitu selesai menonton film The Informant!. Apa yang terlintas di benak kalian apabila mendengar sebuah film yang bertema ekonomi dan melibatkan banyak sekali istilah trik-trik perdagangan dalamnya (plus dia diangkat dari kisah nyata salah satu skandal korporat terbesar di Amerika pada dekade lalu)? Mungkin yang terbayang adalah film-film serius yang merupakan kontender Oscar. Tapi ketika saya melihat poster The Informant! kok rasanya ini bukan film yang serius ya? Usai menonton, tebakan saya benar. Film yang ‘seharusnya’ bergenre drama ini ternyata dibungkus dalam balutan komedi.
Sebelum saya meringkas plot film ini, mungkin ada baiknya saya menjelaskan salah satu istilah ekonomi yang bakalan menjadi sentral cerita: price fixing. Harap maklum kalau penjelasan saya ada yang keliru, karena saya bukan anak ekonomi. Anyway, kalian tahu bukan dalam pasar selalu ada persaingan harga. Ambil contoh penyedia layanan telekomunikasi mulai Telkomsel, XL, Indosat, dan lainnya semuanya sibuk banting harga dan servis untuk menarik hati konsumen. Nah, bagaimana jadinya bila semua produsen tersebut memutuskan untuk bersatu dan diam-diam memainkan harga di belakang? Bagaimana bila mereka bersekutu dan menganggap pembeli sebagai musuh?
Mark Whitacre adalah salah seorang eksekutif di perusahaan Archer Daniels Midland (ADM), sebuah perusahaan produsen lysine (sebuah bahan kimia yang ditemukan dalam makanan). Selama ini, Mark tahu bahwa perusahaannya bekerja sama diam-diam dengan perusahaan-perusahaan di luar negeri di Eropa dan Asia (seperti Ajinomoto di Jepang dan Sewon di Korea) untuk mengatur harga lysine di pasaran. Karena Mark dipaksa oleh istrinya (yang mengancam akan melapor ke FBI bila Mark tidak mau), ia kemudian melaporkan kegiatan tersebut kepada Agen FBI Brian Shepard.
FBI terkejut menerima laporan Mark dan meminta Mark menjadi agen informan mereka. Tugas Mark adalah merekam setiap pembicaraan dan mencari bukti ada persekongkolan ini supaya FBI bisa meringkus mereka. Setelah bekerja undercover selama hampir tiga tahun, Mark akhirnya mengumpulkan cukup banyak bukti bagi FBI untuk menyeret para bosnya di ADM ke pengadilan. Para petinggi ADM tentu saja tidak tinggal diam dan balik menyerang Mark. Siapa yang menang?
Mengingat ini kasus antitrust besar-besaran, kebanyakan orang tua kalian mungkin pernah membaca kabarnya (bahkan mamaku yang biasanya kurang gaul saja bisa tahu mengenai kasus ini). Kenyataan memang pahit buat Mark Whiteacre. Walaupun ia sudah berjasa membongkar persekongkolan ini, karena ia dinilai melakukan korupsi di perusahaannya, justru ialah yang dikenai hukuman penjara lebih lama dibanding para bosnya. Entah kenapa melihat kenyataan ini, saya kemudian teringat dengan kasus Bank Century yang tengah hangat di negara kita saat saya menulis artikel ini. Ah, ternyata ketidakadilan tidak cuma terjadi di Indonesia. Bahkan di negara yang konon menjunjung sistem demokrasi dan hukum terbaik di dunia, Amerika, pun tidak kebal akan sogok-menyogok. Steven Soderbergh memang tidak langsung menuding para petinggi ADM menyogok, tapi ayolah, bagaimana lagi kamu bisa menjelaskan lolosnya mereka dari jerat hukum (baca: kena hukuman sangat ringan) setelah terang-terangan menipu praktis seluruh rakyat Amerika dan dengan semua bukti terbeber di hadapan mereka?
Bintang utama film ini tidak lain adalah Matt Damon. Di sini Damon menunjukkan performa yang luar biasa sebagai Mark Whitacre. Damon seorang aktor yang beruntung karena punya muka polos dan bisa tampil multi-peran. Dalam The Bourne Trilogy dan Green Zone, ia bisa pasang tampang dingin sebagai agen penuh kalkulasi; cocok ditaruh di film laga. Tapi tonton film ini dan tidak ada sisa Jason Bourne apapun dalam diri Damon. Dari penampilannya (Damon sengaja menambah bobot badannya supaya mendekati fisik Mark Whitacre), dialog-dialog yang bersliweran di kepalanya (Whitacre memiliki penyakit kelainan jiwa bipolar), sampai gaya bicara dan bahasa tubuhnya, Damon seakan-akan menjelma sempurna menjadi seorang pekerja eksekutif. Walau ditunjang penampilan-penampilan solid dari Scott Bakula dengan Joel McHale sebagai Agen FBI dan Melanie Lynskey sebagai istrinya, rasanya tetap Damonlah yang menjadi spotlight utama di film ini. Dan psstt… tahu tidak kalau si baby face ini sudah mendekati usia 40 tahun?
So my verdict is… The Informant! adalah film dark comedy yang sangat lucu. Plotnya pintar, dialognya… sangat khas Steven Soderbergh, dan musiknya turut membantu menghidupkan dunia The Informant! yang serius tapi santai. Ini memang film yang lain dari yang lain.
Note: Buat penggemar serial Chuck, ada dua orang aktor dari serial tersebut yang turut bermain di sini. Yang pertama Scott Bakula, berperan sebagai ayah Chuck dan yang kedua Tony Hale yang menjadi Emmett Milbarge sang wakil ketua Buy More. Download gratis Film The Informant!